Disini saya akan
menceritakan suatu kisah tentangku, karena hanya disini diriku bisa mencurahkan
semua rasa yang ada di dalam hatiku. Panggil saja aku Vita, aku wanita berusia
20 tahun. Kedua orang tuaku masih lengkap, aku punya satu saudara laki-laki. Tidak
ada yang spesial dalam diriku. Aku hanya wanita biasa, berparas biasa, berbadan
kecil. Aku seorang yang pendiam. Diamnya diriku bukan tanpa alasan tetapi
karena aku berpikir akan takut jika aku salah berkata dengan orang lain.
Kehidupanku,
biasa-biasa aja tetapi sebenarnya jika dipikirkan ya begitu rumit juga. Dari kecil
aku terbiasa sendiri, mungkin sahabat yang paling tepat buat diriku adalah
kesepian. Kedua orang tuaku rukun tetapi sebenarnya tidak rukun. Dari kecil aku
sudah dipisahkan dengan semua keluarga besarku oleh ibuku. Ibuku itu orangnya
sebenarnya baik banget. Tetapi ada 1 hal yang buat aku tidak mengerti
dengannya, ibuku benci banget dengan keluarga besar bapakku, bahkan dengan
tetangga saja tidak pernah rukun. Ibuku rajin solat, selalu menolong rakyat
kecil. Tetapi tidak pernah mau terima kehadiran orang kecil. Entahlah apa yang
ada dibenak Ibuku, dia baik tetapi ada sisi jahatnya. Bapakku selalu diam dan
diam dan hanya bisa diam dengan semua tingkah laku ibuku. Bisa dibilang
suami-suami takut istri.
Sewaktu aku kecil,
walaupun hanya bocah ingusan tetapi aku paham akan keadaan keluargaku. Jadi kalau
ingin bertemu dengan keluarga dari bapak, aku harus diam-diam dari ibuku. Jika ketahuan
aku sering di maki-maki oleh ibuku. Seorang bocah ingusan di maki oleh ibunya,
hati anak mana yang tidak hancur. Apalagi perlakuan antara aku dengan kakakku
sangatlah beda. Kakakku sangatlah dimanja oleh ibuku. Sedangkan aku ???. apa
maunya kakakku selalu dituruti. Lain halnya dengan diriku, apa yang aku mau
selalu di patahkan dengan kata “tidak boleh, tapi kamu harus turuti apa kata
ibu”.
Prestasiku
sangatlah baik, dari SD kelas 1 aku selalu juara umum dan juara kelas. Tetapi saat
telah remaja, aku mulai berontak dengan keadaan. Aku capek sangatlah capek
terus menerus dijadikan boneka yang boleh bergerak hanya atas perintah kedua
orang tuaku. Setiap aku punya tujuan untuk mencapai itu, selalu dilarang oleh
kedua orang tuaku terutama ibuku. Aku punya kehidupan, aku punya tujuanku
sendiri, aku yang menjalani hidupku. Tetapi apalah daya, aku hanyalah seorang
anak yang harus menuruti semua perintah orang tua, suka atau tidak suka harus
aku jalani.
Kedua orang tuaku
orang sibuk, mereka bekerja setiap hari sehingga aku gadis kecil yang bebas di
siang hari tetapi aku kembali menjadi boneka di malam hari. Mungkin karena aku
tidak bisa mengekspresikan keinginanku, aku gadis culun hinggaku tamat SMA. Banyak
yang mencemoohkan aku. Penampilanku jelek banget. Wajahku tak pernah ku rawat,
berbedakpun tidak pernah. Seperti inilah aku yang dulu. Tetapi setamatnya aku
SMA, aku akan tunjukkan kepada semua orang bahwa aku bisa berubah. Dan inilah
perubahannku